Ruhayat kursi semula jadi AJIAN SERAT NETRA DAHANA (1) January 1, 2016 Uncategorized Dalam kesempatan berikut ini tibalah pada babak akhir dari keseluruhan postingan Penulis yang membahas tentang Ilmu Kanuragan Tingkat Tinggi yakni serial dari Ajian Serat Jiwa. Saatmuda dan masih suka berguru ke sana kemari, justeru ilmu yang saya cari tidak saya temukan. Kini, ketika saya tidak mengharapkan lagi amalan-amalan dan ilmu-ilmu gaib seperti itu dan hanya jadi wong omahan, eee. malah saya diijazahi beragam ilmu gaib yang aneh-aneh. Untunglah, saya merasa wadah saya cukup besar. Homepage/ cara mengamalkan ayat kursi fersi semula jadi. Tag: cara mengamalkan ayat kursi fersi semula jadi. Hizib Melariskan Dagangan dan Melancarkan Bisnis. By admin Posted on Desember 27, Ilmu dan Amalan di dalam blog ini memerlukan guru pendamping, Jangan Mengamalkan tanpa adanya guru. Isi Blog ini hanya bermaksud untuk menambah cash. - Membaca Alquran mendatangkan pahala melimpah bagi umat muslim yang membacanya, salah satu yaitu membaca Ayat Kursi. Berikut ini rahasia dibalik Ayat Kursi yang penting untuk diketahui umat muslim. Ayat Kursi bagian dari surat Al Baqarah yang memiliki banyak istimewaan. Bagi umat muslim yang membacanya secara rutin, maka Allah SWT akan menghadiahkan pahala yang dahsyat padanya. Ayat Kursi ini salah satu ayat yang sangat luar biasa. Ustad Yusuf Mansyur menjelaskan tentang rahasia dibalik Ayat Kursi yang begitu dhasyat, melansir dari kanal YouTube Syekh Ali Jaber, Selasa 30/11/2021, simak berikut ini rangkuman isi ceramahnya. Rahasia Dibalik Ayat Kursi Baca Juga Surat Ayat Kursi Arab Latin Lengkap dengan Cara Mengamalkannya di Kehidupan Sehari-hari Dalam video yang diunggah dalam kanal YouTube Syekh Ali Jaber pada 19 Agustus 2016, Ust. Yusuf Mansyur menyampaikan "Kenapa saya mencintai surat Al Baqarah? Di antara sebabnya adalah karena di dalam surat Al Baqarah ada Ayat Kursi." Tutur Ust. Yusuf Mansyur. Dalam ceramahnya tersebut, ust. Yusuf Mansyur juga menyampaikan sebuah hadits tentang keistimewaan Ayat Kursi. Adapun bunyi haditsnya yaitu sebagai berikut Dari Ubay bin Ka'ab, Rasulullah SAW bertanya, "Wahai Abu Munzir julukan untuk Ubay bin Ka'ab, tahukah engkau Ayat yang paling besar pahalanya?” Ubay bin Ka'ab menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Baca Juga Tulisan Ayat Kursi Latin dan Artinya, Disunnahkan Membacanya Setiap Hari Rasulullah SAW kembali bertanya, “Wahai Abu Munzir, tahukah engkau ayat yang paling besar pahalanya ?” Ubay menjawab, “Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum". QS. Al-Baqarah 255 atau Ayat Kursi. Lalu, Rasulullah SAW menepuk dadanya, seraya berkata, “wahai Abu Munzir, semoga ilmu membuatmu bahagia.” Dalam ceramahnya, Ust. Yusuf Mansyur kembali menambahkan sebuah hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasai. Adapun bunyinya hadistnya yaitu sebaga berikut "Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” Itulah keistimewaan dan rahasia dibalik Ayat Kursi yang perlu diketahui umat Muslim. Bacaan Ayat Kursi Berikut ini bacaan latin Ayat Kursi yang tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 255. Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal aliyyul adziiim Arti Ayat Kursi “Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." Demikian penjelasan uts. Yusuf Mansyur tentang rahasia dibalik Ayat Kursi melalui kanal YouTube Syekh Ali Jaber. Semoga informasi ini bermanfaat. Kontributor Ulil Azmi Mantra ilmu ini panjangnya hampir sama dengan asmak qorun. Mantranya sebagai berikut… YUZI RASI MIN SARI SASI Dibaca perlahan dan tenang seperti berbisik 7 x Ilmu yang hanya terdiri dari 5 lima kata ini dari seorang teman sesepuh. Ilmu ini tidak diijazahkan, apalagi dipraktekkan. Hanya sebagai tambahan wacana dan agar kita tidak berdoa dan meminta kepada selain Allah SWT. Membaca isi Ilmu ini, kita akan mengetahui ilmu ini meminta kepada si KHODAM ILMU. Bukan berdoa dan meminta kepada Allah SWT. Ini jelas merupakan tindakan mempersekutukan Allah SWT, perbuatan syirik, hina dan dilarang keras karena bisa menjauhkan diri kita dari petunjuk dan hidayah Allah SWT. Kalau diri kita jauh dari-NYA, kita akan terlempar ke dalam kumparan persoalan hidup yang tiada perujung pangkal yang ujung-ujungnya adalah kesengsaraan dunia dan akhirat. Menurut informasi, Ilmu ini tergolong ilmu semula jadi yang bisa langsung dipraktekkan sesuai keinginan kita secara kilat. Kalau misalnya kita ingin mendatangkan kekayaan dan rezeki yang sangat cepat. Rejeki orang lain, mungkin juga rejeki anak dan cucu kita akan tersedot sehingga kita akan kaya mendadak. Bila kita kebetulan seorang pedagang, maka dagangan kita tiba-tiba akan laris manis dengan bantuan khodam ilmu ini. Cukup menggiurkan memang karena bisa membuat kaya mendadak. Namun, cepat kaya bukan berarti cepat mendapat barokah. Bisa jadi nanti juga akan datang cepat mendapat musibah beruntun yang tidak terduga. Wallahu’alam. Kalau kita ingin kekebalan atau pelet, maka dengan membaca mantra pendek ini akan segera terkabul keinginan kita. Menurut informasi dari seorang sesepuh, prosesnya magisnya sebagai berikut dengan membaca mantra ini maka kita memanggil khodam mantra ini yang siap dipanggil sewaktu-waktu untuk memenuhi ambisi dan keinginan kita. Cukup mudah bukan? Tapi ya itu tadi… siapkah kita dengan resiko bahwa kita ini kemudian menghamba kepada selain Allah SWT? Bukankah jutaan kali lebih baik bila kita membaca BISMILLAHIRROHMANIRROHIM? Kami memposting ilmu ini dengan tujuan agar sedulur semua berhati-hati dan senantiasa awas eling dan waspada. Tidak setiap doa/mantra/amalan itu sesuai kemanusiaan kita dan garis Ilahi. Pilihlah amalan yang bermanfaat dan berguna bagi hidup abadi kita baik di dunia dan baik untuk akhirat. Hidup itu tidak untuk main-main karena kita ada di dalam genggaman-NYA. Hanya DIA titik tujuan hidup kita yang utama. Mabes Laskar Khodam Sakti Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura Solo, Jawa tengah WA +6285879593262 Melalui postingan Berikut ini saya akan memberikan sebuah ilmu hikmah yang bisa di gunakan melancarkan usaha ataupun dagangan agar banyak pembeli. Dengan menggunakan sebuah laku ihtiar batin untuk melancarkan usaha ataupun dagangan. Berikut ini rajah untuk pelarisan dagangan Cara penulisan rajah tersebut yakni Tulislah rajah tersebut pada selembar kertas putih polos. Rajah di bawah ini di tulis pada kertas terus di bawa untuk berdagang, agar supaya lekas laku dagangannya. Mabes Laskar Khodam Sakti Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura Solo, Jawa tengah WA +6285879593262 Seorang muslim pastilah tak pernah asing dengan ayat kursi. Bahkan sering sekali dibaca ketika sholat. Mengetahui arti ayat kursi sangatlah penting. Agar ibadah kita semakin khusyuk, atau pun mudah untuk di tadabbur. Banyak sekali keutamaan ayat kursi yang sering kita temui. Dan di artikel ini akan membahas lebih detail dari ayat kursi, mulai terjemahan nya, keutamannya serta tafsirnya yang mana kita ambil dari tafsir al-azhar karya Buya Hamka. Ayat ke 255 dari surat al-baqarah ini sangatlah favorit. Dimana ayat tersebut terletak di juz 3 pada halaman pertama. Apakah kamu sudah hafal? Yuk mari simak Tulisan Ayat Kursi Bacaan Ayat Kursi Arab, Latin dan Terjemah اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-aliyyul-aẓīm Terjemahan Ayat Kursi versi Kemenag Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar. Asbabun Nuzul Sejarah Turunnya Ayat Kursi Ayat kursi ini diturunkan Allah SWT pada suatu malam ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah Munawaroh. Penurunan ayat kursi ini diantarkan oleh malaikat yang jumlahnya hingga ribuan, kenapa sampai diantarkan ribuan malaikat? Karena ayat kursi ini adalah salah satu ayat yang sangat mulia di dalam kitab suci Al quran, oleh karena itu para malaikat pun mengiringinya atas perintah Allah SWT. Keutamaan Ayat Kursi Balasan surga bagi yang membaca ayat kursi Rasullullah SAW Bersabda Barang siapa membaca ayat kursi sehabis setiap sholat fardhu maka tiada penghalang baginya untuk memasuki surga kecuali hanya mati. HR. Thabrani Maka hendaknya kita membiasakan membaca ayat kursi selepas sholat wajib. Insya Allaah sangatlah mudah karena ayat ini tidak terlalu panjang. Kunci Doa Dikabulkan Rasululllah Saw bersabda Asma Allah yang paling Agung yang apabila dibaca dalam doa pasti dikabulkan ada dalam tiga tempat yaitu surat al-baqarah surat al-imron dan surat Thaha. HR. Ibnu Majah Di hadits tersebut disebutkan ada 3 surat yang mana terdapat ayat yang dianjurkan untuk dibaca. Ayat tersebut adalah Al-Baqarah 255 ayat kursi, Ali imron ayat 1-2, dan Surat Thoha ayat 111. Maka jangan lupa ya sob, mengingat keutamannya sangatlah ampuh untuk berdoa. Bacaan Ayat Kursi Penangkal Bala Sebagai Ruqyah Seperti yang kita ketahui, bahwa ayat kursi memiliki keutamaan seperti di atas. Dan akan lebih bagus lagi jika kita sering mendengarkannya. Berikut bacaan ayat kursi untuk ruqyah. Di dalam audio tersebut terdapat pula surat-surat lain. Yang dibacakan oleh Syaikh Misyari Rashid, InsyaAllaah sangat merdu dan menenangkan. Tafsir Ayat Kursi Oleh Buya Hamka Berikut ini adalah tafsir ayat kursi yang telah kami ambilkan langsung dari bukunya. Pada ayat-ayat yang sebelumnya kita telah diberi pengertian yang dalam sekali tentang perjuangan hidup. Ketika membicarakan Bani Israil mencari raja lama sesudah Nabi Musa meninggal, demikian juga sesudah Daud menang berhadapan dengan Jalut, kita telah diberi pengertian bahwa Tuhan memberi kekuatan kepada yang lemah buat mempertahankan diri daripada tindasan yang lebih kuat. Di ayat berikutnya diterangkan pula bahwa Tuhan telah mentakdirkan manusia berselisih dan bertengkar. Tetapi kitapun telah diberitahu bahwasanya inti jiwa manusia selalu ingin kepada kebenaran, tidak suka kepada yang mudharat dan suka kepada yang manfaat. Bertambah dipelajari keadaan manusia, bertambah kita tafakkur akan kekuasaan Tuhan. Niscava timbullah pertanyaan Siapa Tuhan? Tuhan itu ialah ALLAH. Tidak ada TUHAN melainkan DIA! pangkal ayat 255. Apa arti Tuhan? Tuhan ialah yang menurut naluri manusia wajib dipuji dipuja, disembah disanjung. Tuhan itu ialah Kekuasaan Tertinggi yang mutlak yang diakui ADANYA oleh akal manusia yang sehat. Dia tidak dapat ditangkap oleh pancaindera dan tidak kelihatan oleh mata, tetapi akal murni. manusia mengakui akan adanya Kekuasaan Tertinggi itu. Bekas perbuatanNya inilah yang membuktikan bahwa DIA ADA. Bertambah mendalam pengetahuan dalam segala segi, bertambah jelas adanya peraturan dalam alam ini. Akal manusia membuktikan adanya akal raya, akal agung. Kecil rasanya manusia di hadapan akal yang agung itu. Sehingga akhirya ahli filsafat keagamaan sampai kepada kesimpulan akal logika bahwa yang ADA itu ialah ILMU. Maka ilmu adalah salah satu daripada sifatNya atau namaNya. Maka terdapatlah di dalam yang diadakanNya itu HIDUP. Maka timbullah kesan bahwasanya segala yang hidup ini, baik manusia dengan akalnya atau nabatat tumbuh-tumbuhan dengan kesuburannya, atau hayawanat binatang-binatang dengan nalurinya; semuanya itu hidup, pasti diberi hidup oleh yang sebenar HIDUP. Dalam akal mencari-cari itu datanglah tuntunan ayat ini Yang ADA itulah ALLAH! Tidak Tuhan, artinya tidak ada yang patut dipuja, disembah, dimuliakan, melainkan DIA. Sebab tidak ada yang berkuasa seperti DIA. “Yang Hidup, yang berdiri sendiriNya.” Mustahil artinya tidak serupa dalam akal bahwa segala yang didapati hidup ini adalah hidup dengan sendirinya, atau dia hidup tetapi hidupnya itu berasal dari tidak apa-apa atau bersumber dari yang mati. Boleh untuk mengetahui ini kita pinjam perkataan Socrates “Kenallah dirimu!” Dan boleh kita meminjam perkataan pelopor ahli filsafat modern Descartes “Aku berpikir, sebab itu aku ada!” Dan boleh kita lanjutkan kepada kata ahli agama “Barangsiapa mengenal dirinya, niscaya kenallah dia akan Tuhannya. Kita hidup dan alam sekeliling kelihatan hidup. Niscaya hidup yang ada ini adalah bersumber daripada HIDUP yang sebenar hidup. ALLAH itulah yang HIDUP. Atau boleh diteruskan ALLAH ITULAH HIDUP. Dan Dia berdiri sendiriNya, artinya tidak Dia bersekutu dengan yang lain, sebab persekutuan adalah alamat dari kelemahan. Kedua atau ketiga yang bersekutu, makanya bersekutu ialah apabila kedua atau ketiganya lemah berdiri sendiri-sendiri. Maka yang sanggup berdiri sendiri itulah dia yang ALLAH. Kita ini hidup. Kesadaran kita akan adanya diri kitalah yang menunjukkan bahwa kita hidup. Kemudian kita coba menoleh kepada alam yang di sekeliling kita; kepada tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan. Kepada berbagai buah-buahan dan berbagai rasanya; ada mangga, ada rambutan, ada durian, ada jenuk berbagai ragam. Semuanya tumbuh dalam setumpak tanah. Tanah yang dihisapnya tempatnya hidup, tanah yang itu juga. Air hujan yang turunpun air hujan yang itu juga, bahkan angin yang berhembus sepoi-sepoi pun yang itu juga. Mengapa semuanya itu jadi hidup dan masing-masing membawa rasa sendiri-sendiri dan warna sendiri-sendiri, Mengapa jeruk yang asam-pahit berdekat tumbuh dengan nenas yang manis? Kadang-kadang buah yang masih mengkal bercampur dan bertambah masak dan ranum menjadi manis rasanya. Apakah semuanya itu terjadi atas kehendak hidup dari tum-buh-tumbuhan itu sendiri, hasil permusyawaratan mereka? Niscaya mustahil! Kita lihat ikan yang hidup di air tawar ikan darat dan yang hidup di air asin ikan laut. Kita pindahkan ke dalam aquarium, kita lihat pagi dan petang; alangkah tenteram ikan-ikan itu hidup di dalam air, padahal kita sendiri tidak sanggup pindah buat hidup di dalam air itu. Para ahli dapat mengatakan bahwa karena adanya insang pada ikan, maka ikanpun sanggup hidup dalam air, tidak sanggup hidup di darat. Mengapa para ahli itu tidak membuatkan insang kepada manusia, sehingga manusia dapat hidup di dalam air, karena bumi itu sudah terlalu sempit buat tempat berkelahi? Ikan yang hidup di dalam air asin sekali-sekali tidaklah pernah asin. Setelah ikan itu mati, barulah dia dapat dijadikan ikan asin. Namun selama dia masih hidup di dalam air yang sangat asin, dia sendiri selamanya tidak akan asin. Seorang penyelidik kuman, duduk dengan tekun di hadapan mikroskopnya melihat dan meneropong seekor tungau atau tuma atau kutu. Ternyata bahwa tungau, tuma dan kutu yang amat kecil itu, setelah dibesarkan dengan mikroskop, rupanya mempunyai hati dan jantung juga, mempunyai mata dan telinga juga, dan bentuk bikinannya tidak kurang dahsyatnya dengan alat-alat yang terdapat pada gajah. Orang telah mempelajari Ilmu Hayat di dalam satu Universitas atau Fakultas yang khusus mempelajari itu. Orang hanya dapat mengetahui serba-serbi keganjilan hidup pada segala yang hidup itu. Tetapi di belakang pengetahuan tentang keadaan hidup, namun orang belumlah dapat memecahkan apakah hakikat hidup. Dan dari mana datangnya hidup. Orang akan sampai kepada satu pertanyaan Segala keganjilan hidup yang terdapat itu mungkinkah terjadi dengan sendirinya? Apakah ada asal-usulnya? Kalau ada asal-usul hidup, mungkinkah asal-usul itu mati? Artinya mungkinkah timbul yang hidup daripada yang mati? Tentu tidak mungkin. Di sinilah permulaan sampai fikiran kepada AL-HAYYU; kepada hidup yang sebenar hidup. DIAlah sumber segala kehidupan yang sebenarnya, DIA-lah Tuhan, DIAlah ALLAH. Tidak ada yang sebenarnya hidup, melainkan DIA. Sebab segala yang kelihatan hidup ini, bersumber dari hidup itu dan kembali ke dalam hidup itu. Maka hidup yang sebenarnya hidup itu tidaklah pernah merasai mati. DIA hidup terus. AL-QAYYUM Artinya yang berdiri sendirinya, tidak bersandar atau bergantung kepada yang lain, sebab yang lain seluruhnya adalah makhlukNya. Yang lain ini ada juga; tetapi karena DIA yang menghidupkan. Yang lain hanya bisa berdiri karena DIA yang mendirikan. Berkata Mujahid Al-Qayyum ialah yang berdiri sendiri-sendirinya, sedang vang lain adalah bergantung kepadaNya. Berkata ar-Rabi Al-Qayyum ialah bahwa Dia yang menciptakan segala sesuatu, Dia yang memberinya rezeki, dan Dia yang memelihara. Berkata Qatadah Al-Qayyum artinya, memberi ukuran kekuatannya dan rezekinya. Berkata Ibnul Arabi Al-Qayyum, artinya Pengatur. Pendeknya AL-QAYYUM ialah yang mutlak berdiri sendiri, tidak bergantung kepada yang lain. Dia yang menegakkan segala yang ada ini, sehingga tidak terupa pada akal adanya sesuatu atau tetap adanya, kecuali dengan DIA. Lantaran itu maka sifat Allah AL-QAYYUM itu disebut sebagai salah satu rangkaian Ism Allah al-A’zham. “Dia tidak dihampiri oleh kantuk dan tidak pula oleh tidur.” Hidup yang sejati itu, yaitu ALLAH, tidaklah masuk pada akal kalau Dia pernah mengantuk. Yang mengantuk itu hanya manusia dan binatang yang lain karena lelah dan payah. Oleh karena beratnya pekerjaan sehari-hari maka urat saraf menjadi lesu, mesti ditidurkan terlebih dahulu, barulah badan segar kembali setelah bangun dari tidur. Memanglah demikian manusia ataupun makhluk melata di atas bumi ini; ada masa giat dan gesit, ada masa payah dan lelah. Maka tidak terupa pada akal kalau Allah yang hidup mengenal kantuk dan payah, sebab adanya Allah bukanlah terdiri daripada darah dan daging dan urat-urat saraf. Kalau Dia mengantuk dan tidur, samalah keadaannya dengan makhluk yang Dia jadikan. Apatah lagi sementara manusia ditimpa kantuk dan tidur, niscaya pekerjaan manusia terbengkalai. Tidak dapat diteruskannya selama dia mengantuk dan tidur. Ingatannya menjadi hilang, dia tidak tahu diri. Masakan Pengatur Maha Tinggi dari alam, sumber dari segala kehidupan, akan terbengkalai pekerjaannya? Matahari selalu beredar, tidak terlambat walaupun seperempat detik; dia tiba pada ukurannya yang ditentukan pada waktunya yang tepat. Bumipun mengedari matahari sehingga terjadi siang dan malam. Tidaklah terkhayal dalam fikiran bahwa Maha Pentadbir itu pernah terkantuk atau tertidur. Dia lebih Maha Besar daripada hanya peredaran siang dan malam, yang pada siang kita bekerja keras dan pada malam kita mengaso istirahat. Alam cakrawala, langit tujuh tingkat, dan bintang-gemintang, termasuk bumi ini adalah lebih besar, Maha Besar daripada hanya peredaran siang dan malam, yang bila matahari telah turun ke Barat badan mulai letih dan minta istirahat. Bagaimana Dia akan mengantuk ataupun tidur, padahal KepunyaanNya-lah apa yang ada di semua langit dan apa yang dibumi.” Maka sangatlah tidak masuk dalam akal kalau Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di semua langit dan di bumi itu akan mengantuk dan tertidur. Sebab bagaimanapun gagah perkasanya manusia, namun di saat dia mengantuk ataupun tertidur adalah saat yang benar-benar menunjukkan kelemahan dan tidak berkuasanya. Maka sifat kekurangan yang demikian adalah mustahil, artinya tidak masuk akal jika difikirkan pada Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu itu. “Siapa yang akan memohonkan syafaat di sisiNya, kalau bukan dengan izin Nya?” Ini adalah menunjukkan KekuasaanNya yang mutlak, sehingga pemberian ampun atau kurnia yang akan Dia berikan kepada hambaNya yang terlalai ataupun lengah tidak dapat dicarmpuri orang lain. Sebab tidak ada orang lain yang boleh disebut lain, sebab semua adalah hambaNya. Kalau dalam ayat ini Dia menyebutkan “kecuali dengan izinNya” bukanlah maksudnya ada orang lain yang akan diberiNya izin; ini hanya untuk menjelaskan mutlakNya kekuasaan saja. “Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka.” Hanya Dia yang mengetahui apa yang dihadapan kita, meskipun kita bermata buat melihat apa yang di hadapan kita, maka banyaklah yang kelindungan yang tidak kelihatan oleh mata. Meskipun dia mempunyai akal dan perhitungan, namun perhitungan kita buat menghitung zaman depan. Kita, tidaklah selalu tepat. Lebih banyak yang tidak tepat daripada yang tepat. Demikian pula yang ada di belakang kita, baik yang dibelakangi oleh badan kita, atau masa lampau yang telah kita tinggalkan. Sedang Allah mengetahui itu semuanya; kadang-kadang seakan-akan tersenyum-senyumlah Tuhan mentertawakan kita ketika kita mengelak-elak dari sesuatu yang kita sangka berbahaya, padahal kita tidak melihat bahwa bahaya itu sudah berdiri dekat sekali dengan kita. Sebab itu maka Tuhan bersabda selanjutnya “Sedang mereka tidaklah meliputi sesuatu juapun daripada ilmuNya.” Kadang-kadang hanya secubit kecil kita diberiNya ilmu, dan oleh karena diberiNya pengetahuan tentang yang secubit kecil itu, waktu kitapun tidak ada tersedia lagi buat mengetahui yang lain. Bertambah orang menjadi spesialis dalam satu ilmu, bertambahlah bingungnya menghadapi imu yang lain. “Kecuali apa yang Dia kehendaki.” Artinya apa yang Dia kehendaki buat diberikan sajalah yang diberikan kepada kita manusia, serba sedikit. Karena kalau sudah agak banyak otak kita bisa pecah tidak dapat memikulnya. Sebab “Meliputi pengetahuanNya akan semua langit dan bumi.” Yang dapat kita ketahui hanyalah serba sedikit daripada pengetahuan Allah yang ada di bumi. Tempoh manusia tidak cukup buat pergi menyelidiki ilmu Tuhan Allah yang ada di semua langit. Kalau manusia mencoba-coba mendekati matahari, belum sampai ke sana, masih di tengah jalan dia akan hangus oleh panas sinar matahari itu. Yang paling dekat dari bumi hanya satu bintang satelit bumi yang bemama bulan; waktu “Tafsir” ini diperbuat, manusia sedang berusaha mempersiapkan perkakas buat sampai ke sana, moga-moga Tuhan memberi izin manusia sampai ke bulan. Bukan buat membuktikan manusia berkuasa, sebab bulan hanyalah satu bintang kecil, pengiring bumi yang paling dekat kepada kita saja. Padahal di samping matahari kita ini, ada lagi berjuta matahari dan di samping bumi kita ada lagi berjuta-juta bintang lagi. Semuanya itu hanya untuk meyakinkan bahwa memang Ada Yang Maha Kuasa. “Dan tidaklah memberatiNya memelihara keduanya.” Kekuasaan mutlak kepunyaan Allah yang mengatur seluruh alam itu niscaya tidak merasa keberatan atau penat dan lelah mengatur seluruh langit dan bumi. Sebab keberatan dan penat hanya terdapat pada makhluk, mustahil pada Allah yang tidak mengenal masa kecil ataupun masa tua, yang meliputi segala ruang dan meliputi segala waktu. “Dan Dia adalah Maha Tinggi, lagi Maha Agung.” Ujung ayat 255 Maha Tinggilah Allah daripada perumpamaan. KekuasaanNya yang meliputi langit dan bumi, demikian tinggi dan agungnya, sehingga terasa oleh tiap-tiap orang yang berpengetahuan tentang alam dalarm serba-serbi cabangnya. Dan ilmu hayat dalam segala seginya, dan ilmu tubuh manusia anatomi dengan segala keajaibannya. Maka kalau banyak kita dengar keterangan daripada ahli-ahli agama bahwa kita selalu dianjurkan membaca ayat ini, yang dikenal dengan nama “AYATUL KURSI”, dapatlah kita memahami bahwa maksudnya ialah untuk menambah khusyu’ kita kepada Allah dan untuk menambah kita berusaha beribadat dengan langsung menghadapkan jiwa raga kepadaNya, dengan tidak memakai syafaat dan perantaraan. Memang berpahala siapa yang membacanya dan memahamkan maksudnya, sebab di dalamnya tersimpul Tauhid yang sedalam-dalamnya. Adapun kalau hanya dibaca-baca saja, untuk obat sakit kepala, untuk menjadi azimat tangkal bahaya pianggang, maka samalah artinya dengan kata pepatah Asing biduk kalang diletak. Demikian pembahasan kami tentang ayat kursi, terjemahnya dan tafsirnya serta keutamaannya. aye aye

ilmu semula jadi ayat kursi